Indahnya menapaki Puncak Gunung Sibuatan, Merek, Sumatera Utara


Oke guys kali ini aku mau cerita tentang trip salah satu perjalanan yang menurutku paling extreem. Mungkin karena ini pengalaman pertamaku untuk pergi dengan medan yang cukup ‘WOW’ bagiku.
Gak jauh-jauh kok, masih seputar sumatra utara dan masih bisa dijangkau dari tempat tinggalku dimedan haha.
Sebenarnya orang-orang yang ikut dalam perjalan ini adalah orang-orang yang sangat tidak asing dalam berbagai pengalaman perjalanan yang pernah aku lalui. Yaitu temen SMAku yang masih berhubungan baik diumur kami yang sudah menginjak kepala  2 haha

Januari 2015
Aku memutuskan mengajak temen dekatku untuk melakukan sedikit refreshing kecil dilibur kuliah yang jangka waktunya juga gak panjang.  Sebenarnya kami pergi hari rabu tgl 28 januari 2015, tapi masih ada kendala yang gak memungkinkan kami pergi di tangal yang udah ditetapkan dan alhasil berangkatlah ke puncak tertinggi di sumatra utara yaitu SIBUATAN pada tanggal 29 Januari 2015. Masyarakat sering menyebutnya DELENG SIBUATAN. Deleng itu artinya gunung. Kadang ada yang bilang SIBUATEN ada juga yang bilang SIBUATAN yahhh entahlah aku juga gak ngerti hahahaha

Oke!!! Aku akan menceritakan setiap perjalanan menuju ke tempat yang kami “ceklis”kan.
Karena dirumahku didaerah Medan Sunggal dan karena rumahku selalu menjadi tempat yang paling efisien untuk kumpul jadi kumpullah kami. Didalam perjanjian seharusnya udah harus ngumpul jam 11 tapi you knowlah indonesia yakan selalu ngaret jadi kami pergi dari terminal jam setengah 4 dan nyampe jam 6 gitu didesa NagaLingga didaerah merek, brastagi. Kami naik bus dari jl.padang bulan dengan ongkos Rp.35.000,- 

Begitu sampe didesa nagalingga kita harus regristrasi tim dulu guys terus bayar retribusi sebesar Rp.10.000,-. Bagi aku diawal aja butuh perjuangan apalagi menuju puncak tertingginya coba. Dari tempat regristrasi ke posko camp kita harus jalan kaki sekitar 3 KM lagi. Tp menurut aku sih gak begitu jauh dan gak terlalu capek karena sepanjang jalan pemandangannya bagus. Sepanjang jalan kita bisa mencium bau perkebunan sayuran. Ada bunga kol, tomat, labu, jeruk, dan banyak lagi deh bahkan ada juga loh kebun kopinya. Rasanya ya mau aja aku cabutin itu tanaman dan makan sambil jalan. Udaranya dingin bangettttttt jadi makin lengkap obat penghilang capeknya.

Setelah satu setengah jam jalan sambil cerita-cerita dan bercanda sama abang-abang setempat yang jagain posko akhirnya kami sampe ke tempat area camp. Ada satu tim lagi di posko ini. Mungkin lebih sampe lebih dulu dari kami. Setiap pendaki emang diwajibkan ngecamp satu malam diposko karena diatas jam  1 siang tidak dibolehkan mendaki oleh rangers setempat bagi mereka yang tidak profesional.
Hari udah agak gelap jadi kami memutuskan untuk langsung membangun tenda dan langsung masak untuk makan malam. Alhamdulillah kami membawa perlengkapan masak yang cukup lengkap serta bahan-bahan yang pas jadi tidak terlalu kerepotan dalam hal mengisi perut.

Karena besok pagi udah harus naik kepuncak, kita tidur dan harus beristirahat untuk nyiapin tenaga untuk besok pagi. Kalian harus tau pagi di desa naga lingga itu menyenangkan. Dia memberi kami sarapan pagi dengan sunrise dibalik gunung sipiso-piso. Hamparan kebun didesa ini cukup memanjakan mata kami dipagi yang sejuk. Udaranya asli aku suka BANGETTTTTT !!! karena waktu kami Cuma dikit di pagi hari, jadi kami udah harus packing semua peralatan kami. Ada hilir sungai didekat posko dan menuju pintu timba. Airnya dinginnnnnnnnnnnnnnnnnn cuy. Jadi cukup gokil untuk ngasih tantangan yang berani mandi dihilir sungai. Kami para perempuan mandi dipancuran yang ditutup kain didekat pintu rimba. Airnya duhhhhhhhh juara segernya.
packing dipagi hari sebelum mendaki.

Sebelum kami berangkat, kami harus meregristrasi semua logistik yang akan dibawa ke puncak. Apa yang dibawa pergi harus sama dengan apa yang dibawa pulang demi menjaga kebersihan gunung sibuatan.dan aku suka banget sistem seperti itu. Selain itu kami juga harus di arahkan dengan rangers disana serta doa bersama demi kesalamatan kami . Cuma ada logistik air di posko dan di pintu rimba jadi kami harus membawa persediaan yang cukup sampai pulang keesokkan harinya. Untungnya aku membawa tempat minum pribadi jadi persediaan air yang dibawa tidak begitu diganggu untuk menghemat kebutuhan diatas. Jadi buat kalian pembaca blog aku dan mau mendaki digunung ini aku sarankan untuk membawa tempat minum pribadi yang bisa disangkutkan di tas. here we goo !!! kita berangkat gaesssss
ini adalah sahabatku yang pergi ke gunung sibuatan. kami pergi ber8. dari sudut kiri namanya wira,cindy,raisya,acil,gue!,anes,ihsan dan solihin


Masuk lah kami dipintu rimba. Pintu rimba adalah pintu pertama kali masuk kedalam hutannya. Sekitar 150 meter dari posko. Ada satu tanjakan dipintu rimba yang lumayan menurutku. Itu tanjakan pertama dan asli baru gitu udah caapppekkkkkkk !!! jadi kami memutuskan untuk beristirahat sebentar. Kuncinya ketika mendaki itu adalah gak boleh istrirahat lama-lama karena bakalan terasa banget capeknya.

Kami gak menyewa ranger karena temenku namanya anes udah pernah kesini sebelumnya jadi kami mengandalkan dia. Tp jalannya Cuma satu kok jadi gak begitu sulit mencari jalannya. Ikuti aja tapak kaki pendaki yang udah ngelewati jalannya. insyaAllah nemu kok. Jalannya berlumpurrrrrrrrr. Jadi buat kalian yang mau mendaki kesini jangan pakek sendal sekalipun itu sendal gunung. Putus nanti kan sayang juga.
Setelah jalan sekitar satu setengah jam akhirya nyampe lah kami di selter satu. Karena kami masih didalam katagori manusia narsis maka selfie lah kami meski saat itu timbul jerawat kecil di wajah dan dengan background tulisan selter satu. Muka masih agak bahagia nemuin selter 1, begitu selter 3 sampe selter terakhir udah malas foto-foto karena badan udah gak sanggup lagi.  Ada 5 selter disini. Selter terakhir ada di puncak area camp.

Aku masih gak habis pikir dengan track di sibuaten ini. Jalannya berlumpur, tanjakannya buat orang sakit hati. Belum lagi kalian harus merangkak ngelewati akar pohon yang jatuh. Ditambah lagi harus manjat-manjat ranting dipohon untuk bisa selamat sampe tujuan. Untuk kesibuatan ini, aku sarani kalian jangan bawa tentengan karena akan menyulitkan kalian mempergunakan kedua tangan kalian untuk berpegangan di ranting dan dibatang pohon selama perjalanan. 












Ada yang aku suka selama perjalanan. Selama perjalanan kalian bakalan nemuinn kantung semar dan hutan lumut yang aduhhhhhh kereeeeeennnnnnnnnnnnnn cuyyyyyyyyyyy. Sumpah demi apapun aku gak pernah kepikiran untuk bisa kedaerah yang tempatnya duhhhhh nyejukkan hati cuy. Ditambah kalo kalian udah hampir menuju puncak kalian bakalan masuk kehutan dengan kabut yang kayak difilm-film fantasi. Keren !!!
Setelah sampe di area camp dengan perjuangan yang luar biasa didalam perjalanan kurang lebih 9 jam, langsung lah kami mendirikan tenda dan membuat makan malam. setelah mengisi perut kami memutuskan untuk masuk tenda dan beristirahat. hujan deras jadi kami cuma bisa bercanda ditenda.

besoknya kami semua harus bangun jam 5 pagi untuk menyaksikan sunrise dengan view danau toba. badan aku beku cuyyyyy dinginnya aduhhhh. tapi masih kabut yang banyak menutup sedikit pemandangan indah di danau toba.













tapi perjuangan masih belum berakhir. masih belum sah kalo ke sibuatan belum nyentuh pilarnya. nahhhh untuk menuju pilarnya itu kami harus berjalan lagi sekitar 20 menit dari area camp. jalanan masih berlumpur. jadi, menurut diskusi yang kami lakukan dengan power rangers sibuatan, bahwa pendaki gak boleh mendaki diatas jam 2 siang karena medannya cukup sulit. terus jalannya berlumpur gak ada area camp atau dataran selama perjalanan untuk mendirikan tenda.

jangan ngaku pernah kesibuatan kalo belum nyentuh dan foto dipilarnya. karena itulah puncak tertinggi sesungguhnya bukan di puncak dekat area camp. tinggi pilarnya sekitar satu setengah meter gitu.
tingkah wira,ihsan dan acil dipilar sibuatan
karena kami udah harus bisa sampe bawah sebelum gelap, jadi kami gak bisa lama-lama menghabiskan waktu dipilar. kami pulang lebih cepat 2 jam dari pada perginya. kalo pas pulangnya udah gak tau lagi mana titik tersulit waktu pergi kemarin. karena mungkin udah mulai terbiasa dengan tracknya.

oh iya ada cerita lucu selama perjalanan kami pulang menuju posko utama. jadi, kami bener-bener bimbang dengan jalan kami pulang. padahal kami udah coba ngikuti tapak kaki tapi menurut kami jalan kami pulang itu gak sama dengan jalan kami waktu pergi. sendal ihsan udah putus semua kondisi udah gak fit dan cuaca selama perjalanan pulang itu hujan.
sementara anes yg juru kunci kami ini main jalan aja. dia cuma bilang udah ikuti aja. waktu kami tanya jalannya bener atau enggak dia cuma diam. dia jalannn terus sampe kami gak nampak lagi si anes ini ada dimana. dipanggil juga diam aja. panik dong yaaa.cuaca hujan dan hari udah mau gelap.
acil udah marah-marah karena anes kenapa jalan duluan sementara cuma dia orang udah pernah kesini. ihsan menelpon rangers, kata rangers balik ke selter satu dan dijemput kesana mungkin kami salah tikungan disana. sebagian protes dong karena selter satu itu jauh bangettttt gak mungkin aja.
raisa dan aku tetap ngejar anes dan berhenti untuk nunggu yg lain. kita pergi sama-sama pulang juga harus sama-sama dong. jadi kami tetap teriakin anes tapi gak ada balasan dari anes. kita berembuk, akhirnya kita mutusin buat ngikutin jalan ini karena waktu dan cuaca gak memungkinkan kami untuk balik ke selter satu.
dalam opini kami, jalan ini pasti laluin orang karena ada bekas tapakan kaki dan bekas ban sepeda motor. mungkin kami nyasar di desa lain. semakin yakinlah kami untuk kesana karena ada suara motor trail.
engggg.....inggggg.....eengggggg....
setelah kami jalan sekitar 50 meter dan melihat kebawah rupanya itu udah pintu rimba dan suara motor itu suara motor rangers yang kami buat keter sekampung. ya pantas ajalah anes itu gak balas panggilan kami dia udah enak mandi di hilir sungai.
ketawa lah kami semua yakan. gokil gak sih kita sibuk bilang kita tersesat dan mau dijemput rupanya jarak dari pintu rimba ke tempat kita tersesat cuma sekitar 100 meter. haha

oh iyaaa.
temen aku kena hipotermia waktu di posko jadi kami memutuskan untuk nginap satu malam lahi. jadi, kemanapun kalian wajib bawa obat-obatan yang sefty.
lagi-lagi kami menikmati pagi didesa naga lingga. main-main didesa naga lingga dan bercanda bareng warga sini terutama rangers sibuatan.semuanya baik-baik.
setelah semuanya fit akhirnya kami memutuskan untuk pulang kemedan. sebelumnya aku mau bilang makasih sama semua yang ada didesa ini. dari orangnya, pengalamannya, alamnya dan semuan keindahannya. ini adalah pengalamanku yang luar biasa dengan orang yang luar biasa dan ditempat yang luar biasa.
aku mau ngucapin terima kasih udah baca tulisanku tentang pengalaman di gunung sibuatan, sumatra utara. semoga ada sedikit ilmu tentang mendaki terutama di gunung sibuatan. bye gaesssss



Komentar

  1. Kl berangkat lg kabari ya..

    BalasHapus
  2. Insyaallah selesai wisuda, ane foto tuh di puncak.. Hahahah..

    Tengkyu udah nulis cerita seru gini gan.. Jadi makin mantap menuju puncak sibuatan.

    Salam,
    Anak medan juga.

    BalasHapus
  3. Insyaallah selesai wisuda, ane foto tuh di puncak.. Hahahah..

    Tengkyu udah nulis cerita seru gini gan.. Jadi makin mantap menuju puncak sibuatan.

    Salam,
    Anak medan juga.

    BalasHapus
  4. Insyaallah selesai wisuda, ane foto tuh di puncak.. Hahahah..

    Tengkyu udah nulis cerita seru gini gan.. Jadi makin mantap menuju puncak sibuatan.

    Salam,
    Anak medan juga.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

BIOGRAFI BLOGGER

Indahnya Pesona Bahari Pulau Banyak, Kabupaten Aceh Singkil, Sumatera Utara